Prosesi penandatanganan kerjasama UMM dan TNI AU |
Malang - Dalam rangka memperkuat ketahanan pangan nasional, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menjalin kolaborasi dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU). Kolaborasi ini ditandai dengan penyelenggaraan seminar bertema "Kemampuan Wilayah dalam Mendukung Program Ketahanan Pangan & Makanan Bergizi" dan penandatanganan pernyataan bersama pada Sabtu, 16 Desember 2023 di Rayz UMM.
Agenda ini menjadi panggung sinergi antara akademisi, pemerintah, dan unsur pertahanan untuk mengidentifikasi solusi strategis menuju visi besar Indonesia Emas 2045. Asisten Potensi Dirgantara Kepala Staf Angkatan Udara, Marsda TNI Andi Wijaya, menekankan bahwa ketahanan pangan merupakan isu yang membutuhkan kerja sama lintas sektor.
"Ketahanan pangan adalah isu krusial yang tidak bisa diselesaikan oleh satu pihak saja. Ini membutuhkan orkestrasi yang harmonis di mana semua elemen bangsa memiliki peran strategis. TNI AU memang bukan pelaku utama di bidang pertanian, tetapi kami dapat berkiprah dalam sistem pertanian dengan melindungi dan mengamankan sumber daya nasional," jelasnya.
Fokus pada Petani dan Inovasi
Dalam sesi pemaparan utama, Diyan Anggraini dari PT Thara Jaya Niaga menekankan pentingnya kesejahteraan petani sebagai pondasi ketahanan pangan. Menurutnya, inovasi dan hilirisasi produk pertanian menjadi kunci dalam memaksimalkan potensi ekonomi sektor ini.
"Ketahanan pangan tidak mungkin terwujud tanpa kesejahteraan petani. Kita harus mendorong peningkatan pendapatan petani dan menciptakan ekosistem yang baik dari hulu hingga hilir. Negara-negara seperti Thailand dan Vietnam telah berhasil memanfaatkan sisa produksi pertanian menjadi nilai tambah ekonomi yang kompetitif," ujarnya.
Lebih lanjut, Diyan menyoroti pentingnya memaksimalkan residu pertanian, seperti dedak dan sekam, yang selama ini belum banyak dimanfaatkan secara optimal di Indonesia. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk pertanian Indonesia di pasar global.
UMM sebagai Motor Inovasi Pertanian
Rektor UMM, Prof. Dr. Nazarudin Malik, menyampaikan komitmen perguruan tinggi dalam mendukung ketahanan pangan melalui inovasi pertanian organik dan pemberdayaan petani lokal. Dengan lahan binaan seluas 165 hektar, UMM telah memfokuskan upaya pada pertanian organik yang berkelanjutan.
"Kami telah membuktikan bahwa perguruan tinggi mampu menjadi motor penggerak kesejahteraan petani. Melalui kerja sama ini, kami berharap tercipta sinergi berkelanjutan dalam mendukung kemandirian pangan nasional dan visi Indonesia Emas 2045," ungkapnya.
Kolaborasi antara UMM dan TNI AU ini menjadi langkah konkret dalam menjawab tantangan ketahanan pangan nasional. Dengan menggandeng berbagai pihak, program ini diharapkan mampu menciptakan solusi berkelanjutan yang tidak hanya berdampak pada sektor pertanian, tetapi juga pada kesejahteraan masyarakat secara luas.
Sebagai langkah lanjutan, UMM berencana memperkuat program pendampingan petani dan inovasi teknologi di bidang pertanian untuk menciptakan sistem pangan yang tangguh dan mandiri. Dengan kolaborasi strategis seperti ini, Indonesia diharapkan siap menyongsong ketahanan pangan menuju Indonesia Emas 2045. (red/dik).