Dorong Mahasiswa Siap Hadapi Tranformasi Bisnis Digital, UMM Undang Mantan Menpar RI

Selasa, 01 Oktober 2024 04:16 WIB   Riset, Pengabdian, dan Kerjasama

    Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali menyelenggarakan kuliah tamu pada Jumat, 27 September, dengan menghadirkan Dr. Ir. Arief Yahya, M.Sc., mantan Menteri Pariwisata Republik Indonesia. Dalam kuliah tamu tersebut, Arief membahas transformasi bisnis digital yang tengah menjadi sorotan global. Ia menekankan pentingnya pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kompetensi digital, mengingat dunia bisnis kini semakin kompleks akibat kemajuan teknologi. Konsep vortex menjadi fokus utama dalam pemaparannya, yang melibatkan tiga elemen penting: regulasi yang mendukung, SDM yang mumpuni, dan teknologi mutakhir.

     Arief menjelaskan bahwa untuk mencapai transformasi digital di 14 sektor industri yang berkembang pesat, ketiga elemen tersebut harus berfungsi secara bersamaan. Ia menekankan pentingnya inovasi, regulasi proaktif, dan adaptasi teknologi sebagai kunci dalam menghadapi revolusi industri digital. Lebih jauh, Arief mengungkapkan adanya dua level strategi yang harus diterapkan oleh perusahaan: korporat level, yang menekankan pada respons perusahaan terhadap perubahan secara keseluruhan, dan fungsional level, yang fokus pada adaptasi setiap divisi dalam perusahaan.

     Tidak hanya itu, Arief juga menyampaikan tiga kriteria utama yang harus dimiliki oleh perusahaan digital yang sukses, yakni cost value, experience value, dan platform value. Ia mencontohkan perusahaan global seperti Google, Amazon, dan Alibaba yang telah menerapkan nilai-nilai tersebut, berhasil menciptakan efisiensi biaya, memberikan pengalaman pelanggan yang luar biasa, serta membangun platform yang mendukung inovasi dan kolaborasi.

     Sementara itu, Wakil Rektor IV UMM, Muhamad Salis Yuniardi, M.Psi, PhD., menyatakan bahwa kuliah tamu ini sangat relevan bagi mahasiswa UMM yang hidup di era digital. Ia juga memberikan contoh dalam bidang psikologi, di mana perubahan teknologi telah mengubah cara orang berkonsultasi, membuka peluang kerja baru bagi para psikolog, termasuk mereka yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga, melalui layanan konsultasi online di berbagai platform.

Shared: